Kisah Kami
Fakta historis menyatakan bahwa dua orang bersaudara bisa membuat penemuan yang hebat. Auguste dan Louis Lumière menemukan proyektor film, Wright bersaudara adalah orang yang pertama kali terbang menggunakan pesawat dan Bor bersaudara menciptakan Snappshot. Gagasan ini awalnya muncul di tatakan bir — ini bukan sebuah perumpamaan, ini adalah kebenaran. Suatu hari Arno dan Marc Bor sedang menikmati bir di sebuah pub yang bernama ‘de Twee Wezen’ di Hengelo. Ketika Marc melihat layar dengan foto-foto pesta, ia mendapatkan ide cemerlang: Bagaimana kalau para tamu bisa menambahkan foto ke layar itu sendiri?” Saudaranya, Arno, dengan latar belakang Teknik Informasi bisa langsung membayangkannya. Setelah mencari-cari ide di internet, dua bersaudara ini mendapati ide tersebut belum ada. Arno mulai mengembangkannya dan Marc mulai mendengung-dengungkan. Snappshot pun lahir!
Hal lain yang menjadi sejarah adalah Marc berhenti dari pekerjaannya sebagai manajer akuntan dan Arno berhenti dari pekerjaannya sebagai pengembang peranti lunak (software). Dua bersaudara ini menjalankan peran mereka sebelumnya di perusahaan mereka sendiri. Snappshot membawa kebahagiaan di mana-mana di Belanda; setelah berfokus hanya di acara pernikahan, dua bersaudara ini berpikir bahwa aplikasi ini bisa digunakan untuk acara lainnya juga. Setelah memperluas strategi mereka, konsep tarian, retret perusahaan dan pihak swasta juga bisa menerapkan Snappshot untuk pengunjung mereka.
“Snappshot tidak terasa seperti bekerja, kami sangat menikmatinya”, Arno memberi tahu Tubantia setelah perusahaannya dinobatkan menjadi ‘Pelopor tahun 2015.’ Kesenangan, kegairahan dan kebutuhan untuk meningkatkan diri sendiri setiap hari, itulah yang mencirikan Bor bersaudara tidak seperti yang lain. Bersama Marc sebagai pihak yang bertanggung jawab dengan urusan pengiklanan dan Arno sebagai perencana teknis, mereka membuat segalanya selalu baik pada akhirnya. Dan, tentunya menyediakan balutan Snappshot di setiap acara.